Jumat, 27 Februari 2015

Metamorfosis Ulat menjadi Kupu-kupu


METAMORFOSIS ULAT MENJADI KUPU-KUPU

Siklus hidup kupu-kupu yang lengkap terdiri dari empat tahap yang meliputi telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan akhirnya kupu-kupu dewasa. Berikut proses yang terjadi ketika ulat bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu.

Telur

Telur kupu-kupu biasanya akan dilekatkan ke bagian bawah daun dengan zat yang berfungsi sebagai semacam lem yang sangat kuat. Sampai saat ini, tidak diketahui bagaimana struktur dan bahan kimia apa yang membentuk lem tersebut. Tetapi lem ini bekerja dengan sangat baik, bahkan ikatan telur dan daun yang dibentuk oleh lem ini jauh lebih kuat dibanding telur dan daun itu sendiri. Tahapan telur ini dapat berlangsung dari beberapa minggu, sampai beberapa bulan, sebelum akhirnya menetas dan menjadi larva.


Larva (Ulat)

Larva atau ulat akan menetas dari telur sekitar enam hari kemudian. Makhluk-makhluk kecil ini sangat rakus dan dengan cepat mulai menggerogoti setiap daun yang dilihatnya. Pada masa ini, pertumbuhan ulat sangat luar biasa cepat, sehingga ia akan berganti kulit beberapa kali untuk menyesuaikan tubuhnya yang menjadi berukuran lebih besar. Pada akhir siklus ini, ulat akan memiliki panjang sekitar 5 cm. Ulat lalu akan mengeluarkan hormon-hormon tertentu, yang berarti tiba saatnya untuk ulat tersebut melanjutkan hidupnya ke tahapan selanjutnya yaitu berubah menjadi kepompong.

Pupa (Kepompong)

Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari.

Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Entah bagaimana, neuron yang menyimpan memori ulat dapat berhasil selamat dari proses pencernaan enzim yang mencerna hampir seluruh tubuh ulat. Selain itu, bagaimana neuron ini selanjutnya dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu yang berukuran lebih besar dan lebih kompleks dibanding otak ulat masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Selain neuron, ada juga bagian tubuh ulat lainnya yang berhasil selamat dari proses "penghancuran diri" yang dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa sel embrio khusus yang dimilikinya.

Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat, tetapi mereka akan berhenti tumbuh pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan hanya mulai tubuh lagi bila telah waktunya bagi ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu. Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan menggunakan nutrisi yang berasal dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk bagian-bagian dari tubuh kupu-kupu. Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, dan sel embrio yang berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula. Sebagai contoh, ada sel embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ kupu-kupu dan lain-lain.

Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.

Kupu-Kupu

Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh baru mereka.
 
Selesai-Terima Kasih

Jumat, 13 Februari 2015

· pemeliharaan ulat
   Kali ini kami akan mengepost tentang cara pemeliharaan untuk ulat sutera dengan cara yang benar.
Selain cara pemeliharaan yang benar, keberhasilan pemeliharaan ulat sutera juga ditentukan oleh keahlian si pemelihara menghindarkan ulat-ulatnya dari serangan hama dan penyakit. Menghindarkan ulat dari serangan hama dan penyakit berarti menjaga ribuan, puluhan, atau ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan ulat agar jangan sampai terserang hama dan penyakit. Suatu usaha yang tidak dapat dikatakan mudah, tetapi harus dapat dilakukan oleh setiap pemelihara ulat sutera. Disamping serangan hama dan penyakit, gangguan terhadap kesehatan ulat sutera bisa juga disebabkan karena keracunan.
Hama Ulat Sutera
Hama merupakan organisme berukuran relatif besar yang merugikan. Bisa sebagai parasit atau bisa juga sebagai hewan pemangsa. Hama-hama yang sering menyerang ulat sutera diantaranya adalah sebagai berikut.
·        1 Crossocosmila zebina
·        2 Ctenophorocera pravida
·        3 Tricholyga sorbillan 
·        4  Pediculoides ventricosus
·     5  Hama lain; tikus, cicak dan semut dapat menimbulkan gangguan terhadap ulat sutera. Hewan-hewan ini memangsa ulat sehingga kehadirannya dalam ruang pemeliharaan perlu diwaspadai. Untuk mencegah serangan  hama ini, ruang pemeliharaan harus diusahakan selalu bersih dan tidak ada celah-celah yang bisa digunakan sebagai tempat persembunyian hama. Selain itu, dapat pula dilakukan tindakan pemberantasan terhadap tikus, cicak dan semut.
Ø Penyakit Ulat Sutera
Gangguan terhadap kehidupan ulat sutera tidak hanya dari organisme berukuran besar saja. Berbagai mikroorganisme juga sering menyerang ulat sutera, sehingga mengakibatkan bermacam-macam penyakit, di antaranya adalah sebagai berikut.
Ø Penyakit pebrine
Ø Penyakit muscardine
Ø Penyakit flacherie
Ø Penyakit akibat keracunan; Kebun murbei yang berdekatan dengan kebun tembakau dapat menyebabkan terjadinya keracunan pada ulat sutera. Ulat yang keracunan tembakau menampakkan gejala seperti gerakan yang melemah, nafsu makan menghilang, tampak kesakitan, memuntahkan getah lambung, lalu terkulai dan jatuh.Akibat dari keracunan ini dapat disembuhkan dengan pemberian daun murbei yang
Ø segar. Jika keracunannya berat, pemulihan kondisi tubuh ulat memakan waktu cukup lama. Untuk mencegah keracunan, kebun murbei harus dijauhkan dari kebun tembakau, minimal beranjak 100 m.   Keracunan dapat pula disebabkan oleh pestisida yang baru saja disemprot pestisida jangan diambil sebagai pakan ulat. Pengambilan baru dilakukan setelah pengaruh dari pestisida telah hilang.
Ø Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra darikepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra memiliki tekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membuat kain sutra dapat membiaskan cahaya dari berbagai sudut.
Ø Pemintalan benang sutra dari kepompong ulat sutra.
Ø "Sutra liar" dihasilkan oleh ulat selain ulat sutra murbei dan dapat pula diolah. Berbagai sutra liar dikenali dan digunakan di CinaAsia Selatan, dan Eropa sejak dahulu, namun skala produksinya selalu jauh lebih kecil daripada sutra ternakan. Sutra liar berbeda dari sutra ternakan dari segi warna dan tekstur, serta kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah dirusak oleh ngengat yang keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang sutra yang membentuk kepompong itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan dibunuh dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau ditusuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus. Ini membuat sutra bisa ditenun menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra ternakan.
Ø Empat jenis ngengat sutra ternakan yang terpenting.

Ø Sutra juga dihasilkan oleh beberapa jenis serangga lain, namun hanya jenis sutra dari ulat sutra yang digunakan untuk pembuatan tekstil. Pernah juga dijalankan kajian terhadap sutra-sutra lain yang menampakkan perbedaan dari aspek molekul. Sutra dihasilkan terutama oleh larva serangga yang bermetamorfosis lengkap, tetapi juga dihasilkan oleh beberapa serangga dewasa seperti Embioptera. Produksi sutra juga kerap dijumpai khususnya pada serangga ordo hymenoptera (lebahtabuhan, dan semut), dan kadang kala digunakan untuk membuat sarang. Jenis-jenis arthropoda yang lain juga menghasilkan sutra, terutama arachnida seperti laba-laba. Untuk kain sutra dari jaring laba-laba atau disebut Qmonos (sarang laba-laba dalam bahasa Jepang) diklaim memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat dari Kevlar (bahan yang biasa digunakan untuk rompi anti peluru) serta lima kali lebih kuat dari baja.

Rabu, 11 Februari 2015

MANFAAT KEPOMPONG ULAT SUTRA

HAYY...  SEPERTI YANG KAMI JANJIKAN PADA POSTING SEBELUMNYA, SEKARANG KAMI AKAN MEMBAHAS SEDIKIT TENTANG MANFAAT KEPOMPONG DARI ULAT SUTRA.. :)

Pohon murbei merupakan tempat hidup ulat sutera. Ulat sutra hidup di pohon murbei karena daun murbei merupakan makanan dari ulat sutera. Pohon murbei ini bisa tumbuh pada semua jenis tanah. Namun, ulat sutra lebih cocok dikembangbiakan di tempat yang beriklim sejuk. 
            Ulat sutera memiliki serat yang beranekaragam. Warna serat yang dihasikan ulat sutera ada yang berwarna putih, coklat muda, kuning dan kecoklatan.  
            Biasanya kualitas dan warna serat sutra yang dihasilkan tergantung dari jenis ulat sutera dan makanannya. Hanya ulat sutra yang memakan daun murbei sajalah yang menghasilkan kepompong yang memiliki serat yang tipis dan mengilap. Selain itu, kepompong ini akan menghasilkan kain yang  halus, lembut, dan mudah menyerap keringat.
            Proses pembuatan kain sutra yang sangat panjang dan rumit, membuat harga kain sutera menjadi sangat mahal. Cara pemeliharaan kain suterapun cukup rumit. Biasanya satu induk ulat sutra dapat  menghasilkan 500 telur. Telur-telur ini akan menetas menjadi larva ulat setelah 20 hari. Larva-larva ulat ini sangat rakus karena mereka memakan daun murbei sepanjang hari. Larva ini  akan terus membesar hingga larva tersebut berubah menjadi kepompong. Dari kepompong inilah benang sutera berasal. Sebelum berubah menjadi kupu-kupu, kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Lalu  serat yang ada di kepompong kemudian diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus. Serat pun harus dipintal.
Satu kepompong bisa menghasilkan serat sutera tipis dan bening. Ternyata kepompong ini sangat bermanfaat sekali bagi kita, faktanya kokon (Kepompong) yang dihasilkan ulat sutera ini telah digunakan sebagai spa untuk menghaluskan kulit dan sebagai alat kecantikan, bisa juga digunakan untuk totok herbal, masker aromaterapi, dan bahan herbal lainnya.             
           Dengan menggunakan herbal dari kepompong sutra ini, bisa meringankan nyeri otot, pegal linu, masuk angin, tegang otot, memperlancar peredaran darah, merelakskan otot-otot wajah, membantu mengatasi garis kerutan. Karena memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan, kokon ulat sutera ini mulai di jual sebagai bahan untuk perawatan kecantikan.
Dan juga, kokon bisa mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati dengan sangat lembut, sehingga setelah perawatan, kulit tampak lebih cerah. Namun, kokon untuk perawatan kecantikan dan kesehatan ini hanya dapat digunakan satu kali. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan protein dari kepompong ulat sutera lebih tinggi daripada ikan, daging sapi, dan kacang-kacangan. Kokon ulat sutra juga memiliki kandungan asam amino, natrium, kalium, kalsium, maka tak heran kokon ulat sutera ini banyak digemari untuk dikonsusmsi.
            Sebagian orang hanya mengetahui ulat sutera sebagai penghasil benang sutera. Namun, bukan hanya penghasil benang sutera, hewan kecil ini juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita. Itulah beberapa ulasan dari manfaat kepompong ulat sutra. J jangan lupa untuk banyak membaca buku agar bertambah pengetahuanmu kawaaaaaann.. J

Terima Kasih

Jumat, 06 Februari 2015

ULAT SUTRA DAN MANFAATNYA



Ternyata, ulat sutra juga mempunyai manfaat bagi kita lho... yuk, kita langsung bahas aja!!.. J

Ulat sutra dapat dimanfaatkan sebagai obat medis  salah satunya adalah...

Ulat sutera yang digunakan untuk pengobatan tradisional di China, yaitu "Bombyx batryticatus" atau "ulat sutera kaku". Ia adalah larva kering 4–5 th yang mati akibat penyakit muskadin putih disebabkan oleh jamur Beauveria bassiana, dimanfaatkan untuk mengobati masuk angin, mencairkan dahak dan meringankan kejang-kejang.

Makanan

Ulat sutera dikonsumsi di sejumlah kebudayaan. Di Korea, ulat sutra direbus serta dibumbui, makanan ini merupakan makanan ringan yang populer dan dikenal sebagai beondegi. Di China, sejumlah pedagang jalanan menjual ulat sutera yang dipanggang.

Wah, ulat sutra pun ternyata dapat membuat benang sutra juga lho.. hebat bukan?! Yuk kita baca, bagaimana proses pembuatan sutra! J
Proses Pembuatan Sutra
Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra. Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat sutra.
Induk sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun murbei. Sekitar 18 hari kemudian,
larva ulat tersebut akan membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.
Setelah ulat menjadi kepompong,
kepompong tersebut direbus, agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat diuraikan menjadi serat sutra.
Satu buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300-900 meter. Kemudian serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya. Beberapa batik yang terkenal di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.
Sedangkan pengertian ulat sutra sendiri adalah, ngengat yang bisa disebut sebagai penghasil serat/benang sutra. Makanan ulat sutra hanyalah daun murbei.
Ulat sutra sangat rakus, makan sepanjang siang dan malam sehingga tumbuh dengan cepat. Apabila warna kepalanya sudah menjadi semakin gelap, ulat sutra akan segera berganti kulit/cangkang. Hingga ulat sutra itu siap untuk membuat kepompong.
SELESAI


#Lihat posting selanjutnya di “Manfaat Kepompong Ulat Sutra” sampai jumpa J.

Minggu, 01 Februari 2015

ulat daun atau ulat bulu

~ULAT BULU~
ulat bulu merupakan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) ulat bisa menyebabkan kerusakan fisik pada tanaman.ulat bulu yang merupakan salah satu hama pertanian yang merugikan,dikarenakan sangat rakus dalam mengkonsumsi daun tanaman atau bersifat herbivora.hewan ini aktif pada malah hari atau sering dikenal dengan nama hewan nokturnal.namun ulat bulu ini bukan OPT yang masuk dalam list organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sehingga serangan ulat tidak membahayakan.ulat bulu merupakan hama yang rakus mengkonsumsi daun sehingga banyak yang merugikan petani.asal usul etimologi ulat buu berasal dari awal abad 16. Nama ulat atau caterpillars berasal dari bahasa perancis lama yaitu catepelose yang berarti kucing (cattus: bahasa latin) dan pelose yang artinya bulu.Ulat bulu juga memiliki juga memiliki nama sebutan yaitu geometrids atau inchworms karena hewan ini bergerak seolah mengukur bumi.ulat bulu memiliki tubuh lunak yang bisa menumbuhkan bulu dengan cepat ditubuhnya.hanya bagian kepala yang keras.ulat bulu memilki rahang kuat dan tajam untuk mengunyah daun.namun,bagi ulat bulu dewasa,rahang mereka cenderug lebih lembut. Dibalik rahang , ulat bulu memilki fitur pemintal yang bisa memproduksi sutra.Beberapa larva dari ordo hymenopatra (semut,lebat dan tawon) memang seringkali tampak seperti ulat bulu dari ordo Lepidoptera.kedua hal tersebut berbeda hanya dibagian perut.selain itu,ulat lepidopatra memilki hitam berbentuk Y dibagian depan kepala.Untuk memudahkan pejelajahan bumi.ulat bulu memiliki warna buram dan menyerupai tanaman yang mereka makan. Bahkan mereka juga memiliki bagian tubuh yang bisa menyerupai duri tanaman.ukuran ulat bulu bervariasi yaitu 1 milimeter hingga 2 inci . bahkan ,mereka seringkali terlihat seperti kotoran burung.