METAMORFOSIS ULAT MENJADI
KUPU-KUPU
Siklus hidup kupu-kupu yang lengkap terdiri dari empat tahap yang
meliputi telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan akhirnya kupu-kupu dewasa. Berikut
proses yang terjadi ketika ulat bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu.
Telur
Telur kupu-kupu biasanya akan dilekatkan ke bagian bawah daun
dengan zat yang berfungsi sebagai semacam lem yang sangat kuat. Sampai saat
ini, tidak diketahui bagaimana struktur dan bahan kimia apa yang membentuk lem
tersebut. Tetapi lem ini bekerja dengan sangat baik, bahkan ikatan telur dan
daun yang dibentuk oleh lem ini jauh lebih kuat dibanding telur dan daun itu
sendiri. Tahapan telur ini dapat berlangsung dari beberapa minggu, sampai
beberapa bulan, sebelum akhirnya menetas dan menjadi larva.
Larva (Ulat)
Larva atau ulat akan menetas dari telur sekitar enam hari
kemudian. Makhluk-makhluk kecil ini sangat rakus dan dengan cepat mulai
menggerogoti setiap daun yang dilihatnya. Pada masa ini, pertumbuhan ulat
sangat luar biasa cepat, sehingga ia akan berganti kulit beberapa kali untuk
menyesuaikan tubuhnya yang menjadi berukuran lebih besar. Pada akhir siklus
ini, ulat akan memiliki panjang sekitar 5 cm. Ulat lalu akan mengeluarkan
hormon-hormon tertentu, yang berarti tiba saatnya untuk ulat tersebut
melanjutkan hidupnya ke tahapan selanjutnya yaitu berubah menjadi kepompong.
Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita
sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun
yang dibungkus benang sutra atau kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang
sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat lalu akan memulai proses yang
menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Tahap ini rata-rata akan
berlangsung selama dua belas hari.
Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna
hampir semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong
hanya berupa semacam cairan yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk
perkembangan menjadi kupu-kupu. Entah bagaimana, neuron yang menyimpan memori
ulat dapat berhasil selamat dari proses pencernaan enzim yang mencerna hampir
seluruh tubuh ulat. Selain itu, bagaimana neuron ini selanjutnya dimasukkan ke
dalam otak kupu-kupu yang berukuran lebih besar dan lebih kompleks dibanding
otak ulat masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Selain neuron, ada juga
bagian tubuh ulat lainnya yang berhasil selamat dari proses "penghancuran
diri" yang dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa sel embrio khusus yang
dimilikinya.
Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat, tetapi mereka
akan berhenti tumbuh pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan hanya
mulai tubuh lagi bila telah waktunya bagi ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu.
Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan menggunakan nutrisi yang berasal
dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk bagian-bagian dari
tubuh kupu-kupu. Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda,
dan sel embrio yang berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula.
Sebagai contoh, ada sel embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ
kupu-kupu dan lain-lain.
Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan
jumlah energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat
kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul hanya sekitar setengah dari berat
waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan
cairan khusus yang diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang
melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka
menggunakan cakar tajam mereka untuk merobek kepompong dan keluar dari sana.
Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses pengembangan, pengerasan dan
pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh baru mereka.
Selesai-Terima Kasih